Waktu itu
ada yang bilang begini:
bagi
yang sudah terbiasa sendiri, menjadi bersama akan terasa sulit.
Bersama
siapa?
Saat
sendiri, hal-hal yang hanya kamu ketahui tak jadi masalah jika Semesta
mengintip dan mengetahuinya. Malah Semesta akan membawamu melayang keluar
angkasa tuk memeluk bintang, dalam luasnya jarak ribuan juta cahaya. Imaji yang
kamu ciptakan akan Semesta pahami.
Tapi coba
ingat lagi, saat sendiri di antara banyak kaki yang berdiri. Ada kala dimana
kamu senang sendiri tapi tak ingin sepi, bukan begitu? Tenggelam dalam imaji
tanpa Semesta ikuti. Cukup kamu, laptop, dan secangkir kopi. Terkadang, terasa
sesak juga ketika tiba-tiba detik mengetuk batas kaca di depanmu dengan membawa
kepingan cerita, tentang apa yang berkaitan. Bikin susah, buat rindu saja.
Kemudian semakin merasa sepi dan sendiri, lalu ingin cepat-cepat pulang.
Hm,
pernah
duduk sendiri lalu ada yang menghampiri, tidak?
Dia yang
datang dan tiba-tiba ikut menyelam di angkasa bersamamu. Tangannya bantu
mengumpulkan bintang-bintang di Semesta, untukmu tanpa diminta sebelumnya. Apa
yang hatimu rasakan? Apa yang bibirmu akan katakan?
Menjadi bersama
itu, terasa aneh, bila memang tak pernah berdua sebelumnya. Karena bersama itu,
bukan hanya tentang berdua, kan?
Bersama
orang-orang yang tak sejalan denganmu, di saat kamu berjalan lurus dan mereka
memilih belok ke kiri, kanan, diam di tempat, atau berbalik. Rasanya bagaimana?
Kamu ingin mengikuti salah satu dari mereka? Jika sudah punya petanya, tinggal
jalan saja dan ikuti petunjuknya, akan lebih mudah. Daripada berpikir lagi dan
repot sendiri.
Bersama
orang-orang yang sepertimu, menyenangkan rasanya. Dan salahnya, seringkali kamu
merasa berbeda. Berbeda lebih tinggi atau lebih rendah. Ah tidak, itu bukanlah
suatu kesalahan. Melainkan cara Semesta agar kamu temukan suatu tempat yang
nyaman untuk ‘bersama’, walau kadang kamu berpikir sendiri akan baik-baik saja.
Hei! Tolong
sadarlah, kamu tak pernah benar-benar sendiri lho di bima sakti ini.
Masih ingat
bakteri yang ada dalam tubuhmu? Urat nadinya? Darah yang mengalir?
Mereka
adalah yang penting bagimu dan selalu ada, tanpa kamu sadari telah bersama
sekian lama.
Konyol ya?
Tapi, kamu
memang tidak pernah sendiri, ingat itu!
Jadi,
menjadi bersama itu tak pernah terasa begitu sulit, bukan? Kamu hanya belum
menyadarinya saja:)