Diskusi Biru

apa-apa untuk siapa saja, selalu dari sang Nona :)

30 Januari 2020

Sebuah Perjalanan




“Mau lanjutkan, atau sudahi saja?”


Ketika mulut melontarkan sebuah kalimat tanya setelah di perjalanan salah ambil belokan dan berhadapan dengan jalan penuh bebatuan, tidak seharusnya untuk berhenti di tengah-tengah. Tidak seharusnya menyerah kemudian paksa putar balik. Sudah, begitu saja perjalanannya? Akan sia-sia perjalanan yang sudah lama direncanakan-atau lebih tepatnya tidak terencana dengan matang. Konyol. Tak perlu dijawab sebenarnya pertanyaan macam itu. Kamu hanya tidak mau lewati jalan berbatunya, malas, bisa dibilang. Atau di sisi lain; terlalu takut hadapi resiko setelahnya.


Tidak. Sebuah perjalanan tidak seperti itu. Tidak akan semudah yang kamu inginkan atau kira. Memang tak pernah ada yang semudah itu, bukan? Harus ada sebuah kata pengorbanan yang terlontar.


Jika hari-harimu hanya melewati jalanan lurus mulus tanpa belokan atau bebatuan, memang mudah sampai tujuan, tapi bukan perjalanan namanya; membosankan.

Namun jika kamu biasa melaju di atas jalan berlubang, berbatu, berlika-liku dan naik-turun, setelahnya kamu akan lebih ingin terus-terusan untuk berada dalam perjalanan seperti itu. Kemudian ketika hanya berada di jalanan lurus yang mulus, pastinya kamu bingung dan merindukan tantangan dari bebatuan dan lika-likunya perjalanan itu.


Jadi maksudnya, mau lanjutkan atau disudahi pun, jalani saja dahulu. Nikmati tiap detik yang berlalu. Sebuah perjalanan akan selalu berarti dan sampai pada tujuan. Tersesat mungkin, agar kemudian kamu berusaha menemukan jalan kembali ke tujuan asal.



Bagaimanapun, yakinkan saja; pada akhirnya kamu akan tetap sampai ke tujuan.