Yang berada
diluar arena; itu menyenangkan!
Saya senang
membahas bulan. Tidak karena parasnya yang kata mereka indah. Saya tau,
bulan tidak seindah itu, tidak. Tapi ia berada di bumantara, dan adalah satu di
antara banyak hal lain yang saya suka. Juga, bulan tidaklah hanya satu buat
saya. Banyaknya bulan saya sebanyak rasa es krim di dunia ini, dan itu penuh
dengan beragam cita rasa.
Bulan-bulan
sebelum bulan ke sembilan, rasa-rasanya aneh. Tak ada yang manis dan luput dari
kebahagiaan. Seperti, ibumu terlalu sibuk memasak di dapur dan kau hanya harus
membantunya menghitung beras sebelum ditanak. Seperti, jarum kompas yang
bingung harus mengarah kemana padahal kau sudah berdiri di tempat yang tepat
untuk mengetahuinya.
Sore itu,
hujan turun. Hanya gerimis, tapi saya ingin cepat-cepat berteduh, hanya untuk
duduk dan menyeruput kopi. Tidak sial juga, tapi bangku yang tersisa tepat di
tengah rentetan kalimat yang terucap dari orang-orang yang isi cangkir kopinya
sudah habis. Dari telinga kanan, terdengar celoteh “harus terus berada di jalan
yang tepat, jangan sampai keluar jalur, nanti tersesat!”. Lalu dari telinga
kiri, ada yang bilang “keluar dari zona nyaman itu nggak sseulit yang kamu
bayangkan lho!”. Sudut bibir saya pun tertarik. Cukup lebar, sampai mungkin ada
yang menyadarinya dan saya dikira tidak waras. Tapi saya tetap tersenyum.
Celoteh dari kedua sisi tidak ada yang salah. Tau tidak kenapa?
Karena cara
kerja otak dalam tengkorak tiap manusia berbeda. Mereka, di dalam astron,
berkandung singularitas objek menjurus aksara pluralis. Mengerti? Karena memang
tercipta sebagai kanan dan kiri yang saling melengkapi. Dan selebihnya, saya
menyadari. Siapa-siapa yang pernah, juga pasti, akan tersenyum; mendengar
celoteh dari kedua sisi tadi.
Tentu. Saya
sudah, kok. Tepat di bulan ke sembilan. Oleh karena itu saya hanya tetap
tersenyum. Yang pada bulan-bulan sebelumnya terjadi persis seperti celoteh dari
sisi kanan, kemudian pada bulan ke sembilan terjadi persis celotehan sisi kiri.
Tidak pernah salah mengikuti jalur di hadapan hingga selamat sampai tujuan. Namun
sesekali, jika lelah atau bosan, cobalah keluar jalur untuk singgah. Dimanapun,
terserah. Karena itu menyenangkan!
Tidak
semenyenangkan jika dipikir yang tidak-tidak duluan, mungkin. Tapi apa yang
tidak kita duga-duga, akan terjadi, dan menambahkan cita rasa dalam kehidupan!
Percaya saja. Alami, kemudian kamu akan bilang ‘ah, benar juga katanya’.